Alhamdulillah, kami semua sudah kembali ke tanah air dengan selamatnya. Sekarang baru faham apa ertinya hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri... Selama ni sering terlupa untuk bersyukur dengan apa yang ada di negara sendiri, sampailah bila merantau ke negara orang. Sesedap-sedap ayam penyet di negara orang, sedap lagi nasi lemak di negara sendiri... Mula-mula bukan main semangat nak cuba macam-macam masakan Indonesia. Tapi dah minggu-minggu terakhir tu asyik-asyik mengidam nasi lemak la, nasi kerabu la...
Rasanya, antara yang paling best elektif posting kami:
- Semua sisters - senang untuk ke mana-mana, semua sekepala, tak perlu risau banyak benda
- 6 orang, just nice - senang nak sewa mobil, rumah, nak gerak ke mana-mana, etc
Betapa seronoknya kami diziarah Pak Nasa who came all the way from Malaysia!
Surabaya adalah negeri asal wife Prof Nasa. Tapi, daerah kampung wife Prof Nasa 4 jam dari UNAIR by bus. So sehari sebelum tu, Prof Nasa tidur hotel sebab nak jumpa kami di UNAIR, terharunya! Kami sempat menyaksikan jejak kasih antara prof Nasa dan teman-temannya dulu, yang barangkali sudah lebih 30 tahun tak jumpa. Sempat kawan Prof Nasa bercanda, "Dulu dia ini (Prof Nasa) cowok gantang! Kurus, gak kayak ini!" =)
Kami dibawa ke restoren utk makan. Prof Nasa semangat nak bawa kami makan ‘ikan terbang’.
Di restoren, Prof Nasa gaduh dengan Dr Imam tentang siapa yang nak belanja kami makan.
Dr. Imam : Let me treat.
Prof Nasa : No
Dr. Imam : Me
Prof Nasa : NO
Dr. Imam : Me
Prof Nasa : NO SUCH THING! Sambil memalingkan muka.
Lucu bangat, tengok ayah-ayah kita ni bertekak.
Bila nak bayar…
Prof Nasa : Let me just settle everything for you.
Prof Nasa bangun menuju ke cashier.
Dr. Imam : NO. we have to fight first and see who wins!
Dr. Imam pun cepat-cepat bangun ikut belakang Prof Nasa.
Tapi tak sampai 10 minit, Dr. Imam kembali ke meja makan dan dengan sedihnya, dia ckp…
Dr. Iman : I lost. Because Prof Nasa told the cashier my money was “uang palsu”!
Laa..
Dr. Imam : It’s OK, I’ll take you to dinner next week, OK? What food have you not tried yet?
Alhamdulillah! Semoga murah rezeki mereka. Ameen.
Sungguh, aku jadi teringat pada 2 sahabat kesayangan Rasulullah yang sering berlumba-lumba ke arah kebaikan.
Rasululllah pernah bersabda, “Siapa yang ingin membaca Al Qur’an dengan baik seperti diturunkan Allah, bacalah seperti bacaan lbnu Ummi ‘Abd (‘Abdullah ibnu Mas’ud)". Dengar je sabda sang Nabi, bergegaslah Umar untuk memberitahu kabar gembira ini kepada Abdullah ibn Mas'ud. Tapi setibanya Umar di hadapan rumah Abdullah ibn Mas'ud, dilihatnya Abu Bakar dah nak meninggalkan rumah tersebut. Umar kalah.
Ketika perang Tabuk Umar membelanjakan separuh hartanya, dan dia kira pasti dia dapat mengalahkan Abu Bakar kali ini. Namun ternyata Abu Bakar ketika itu membelanjakan seluruh hartanya. Sehingga Nabi bertanya, apa yang ditinggalkan Abu Bakar untuk keluarganya? “Allah dan Rasulnya". Umar kalah lagi.
Abu Bakar sentiasa menang dalam perlumbaan mengejar kebaikan. Subhanallah. Pastinya syurga yang Allah janjikan sentiasa bermain di fikiran. Semoga kita juga seperti itu, selalu berlumba-lumba mengejar kebaikan.
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah:148)
Ayuh, fastabiqul khairaat!
Terima kasih kawan-kawan elektif posting Surabaya dan maaf banyak-banyak kalau ada salah silap sepanjang kita bersama.. Coretan-coretan lepas boleh baca kat insyirahana.blogspot.com
1 comments:
huhu..rindu all the moments there..
Post a Comment
BloggersNetwork@10thbatch